SALAH KAPRAH PENGGUNAAN BMW SEBAGAI PENGGANTI OTW
Oleh Sudrajat Ibnu Rusdi As Syirbani, S.Ag
Latah atau Fanatisme Keislaman
Dewasa ini, di media sosial milik orang - orang Muslim khususnya di Indonesia, diramaikan dengan penggantian istilah - istilah yang telah ada dengan istilah yang lebih islamy. Entah apa alasannya, apa hanya sekedar ikut - ikutan dan tak mau kalah dengan yang lain? atau karena fanatisme keislaman yang ingin menjadikan islam sebagai satu-satunya sendi kehidupan baik dalam ungkapan, tindakan maupun sikap harus mengandung nilai-nilai islamiyah. Kalau Ghirohnya adalah demikian maka ini merupakan sesuatu yang positif asal tidak berlebihan. Namun sayangnya karena fanatisme yang berlebihan inilah, maka beberapa hal menjadi salah kaprah dan menyimpang jauh dari nilai-nilai islamiyah itu sendiri.
Salah satu penggantian istilah yang salah kaprah itu menurut penulis adalah penggunaan istilah "BMW" sebagai pengganti "OTW".
Salah Kaprahnya di Mana?
Istilah "OTW" yang merupakan akronim dari bahasa Inggris "On The Way" yang berarti sedang ada di jalan. Istilah ini digunakan untuk memberi kabar / berita bahwa seseorang sedang ada di jalan. Sedangkan istilah BMW merupakan akronim dari bahasa Arab yaitu "Bismillahi Majreha Wamursaha". Ini sejatinya adalah penggalan dari ayat suci Al Qur'an surat Hud ayat 41 yang biasa digunakan umat Islam sebagai do'a ketika berkendaraan. Bunyi ayatnya adalah sebagai berikut :
وَقَالَ ارۡكَبُوۡا فِيۡهَا بِسۡمِ اللّٰهِ مَجْرٖٮٰھَا وَمُرۡسٰٮهَا ؕ اِنَّ رَبِّىۡ لَـغَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Wa qoolar kabuu fiihaa bismil laahi majraihaa wa mursaahaa; inna Rabbii la Ghafuurur Rahiim
Dan dia berkata, "Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Sekarang kita perhatikan ilustrasi penggunaan "OTW" dan "BMW" berikut ini !
A : Kamu lagi di mana?
B : Saya lagi OTW nih...
A : Oh, ya dah hati - hati ya.....
Kira-kira ada yang salah ngga dari penggunaan "OTW" di atas?.
Menurut penulis sama sekali tidak ada kesalahan dari penggunaan akronim "OTW" yang pada intinya hanya memberikan informasi bahwa si B sedang dalam perjalanan. Selain penggunaan bahasa Inggris bukan bahasa Arab (kalau ini dianggap kesalahan).
Coba sekarang kita ganti akronim "OTW" dengan "BMW", perhatikan ilustrasinya?
A : Kamu lagi di mana?
B : Saya lagi "BMW" nih...
A : Oh, ya dah hati-hati ya.....
Sudah tepatkah penggunaan akronim "BMW" di situ???
Sekarang kita coba pecah dan translate akronim "BMW" dengan bahasa Indonesia.
B : Saya lagi dengan menyebut nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya
Nyambung tidak, nyampai tidak maksud penggunaan "BMW" untuk mengabarkan bahwa si B ini dalam perjalanan?.
Kalau menurut penulis amat sangat tidak nyambung dan seimbang antara penggunaan OTW dengan BMW, yang satu hanya sebuah khobar dan yang satu lagi sebuah do'a. Dan tidak samapai dengan maksud dan tujuannya. Bisa saja sih kita sambung-sambungkan kalau kita pakai mafhum kontekstual. Lagi BMW, berarti lagi dalam kendaraan. Bagaimana kalau jalan kaki, nah loh.......
Kaprahnya do'a kok disingkat-singkat gitu, apa lagi itu bagian dari ayat suci Al Qur'an. Kita sekarang ini sedang giat-giatnya melarang penyingkatan Assalamu'alaikum menjadi Ass, atau subhanahu wa ta'ala menjadi SWT, shallahu alaihi wa sallam menjadi SAW, ko masih mau-maunya terjebak lagi dengan menyingkat Bismillahi Majroha Wa Mursaha menjadi BMW.........
Hemat penulis, kalau mau mengganti dengan istilah yang lebih islami, baiknya gunakan kata fi sabilillah (di jalan Allah- ) dan jangan disingkat ya, karena akronim itu hanya akan menimbulkan multi tafsir.Kalimat fi sabilillah lebih enak didengar dan sampai pada tujuan yang dimaksud dari pada menggunakan akronim "BMW".
Coba perhatikan ilustrasinya :
A : Kamu lagi di mana ?
B : Saya lagi fi sabilillah nih....
C : Oh, ya dah fi amanillah ya....
A : Aamin, Syukron...
Gimana, masih mau menggunakan "BMW" ????
0 Komentar